Foto : Presiden Joko Widodo |
Jakarta, Pesan Rakyat - Ada curahan hati dari para sopir kontainer kala Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan pelaksanaan Vaksinasi di kawasan pelabuhan di Tanjung Priok, mereka mengatakan masih kerap dihantui tindakan premanisme dan punggutan liar (10/6).
Seorang pengemudi truk menceritakan kepada Presiden ketika menjadi sasaran premanisme "begitu keadaan macet, ada yang dinaili mobilnya dengan dibawakan celurit atau nodong. Enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal di depan, belakang samping kiri dan kanan kendaraan semua," ungkap seorang pengemudi truk.
Merespon curahan hati para pengemudi truk, Presiden Jokowi segera menghubungi Kapolri melalui telepon meminta menindaklanjuti hal tersebut.
“Pak Kapolri selamat pagi,” sapa Presiden.
“Siap, selamat pagi Bapak Presiden,” jawab Kapolri di ujung telepon.
“Enggak, ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu,” jelas Presiden.
“Siap,” jawab Kapolri.
“Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri,” ujar Presiden,
“Siap Bapak,” jawab Kapolri.
Presiden mengatakan bahwa dirinya sudah menangkap situasi yang ada dan apa yang diinginkan oleh para sopir kontainer. Presiden juga menegaskan bahwa dirinya akan terus mengikuti proses ini sehingga keluhan-keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan.
“Perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan. Nanti akan saya ikuti proses ini. Kalau keluhan-keluhan seperti itu tidak diselesaikan, sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status-status di media sosial. Keluhan-keluhan seperti itu memang harus kita selesaikan dan diperhatikan,” tandasnya.
-Fauzidaulay