Raih WTP Sejak 2016, Presiden Jokowi : Kita Ingin Uang Rakyat Digunakan Sebaik-baiknya

Foto : Presiden Joko Widodo Sedang Rapat Virtual  (BPMI Sekretariat Presiden).

Jakarta, Pesan Rakyat - Presiden  Joko Widodo (Jokowi)  menyampaikan rasa syukurnya karena di tengah situasi yang berat akibat pandemi COVID-19 yang melanda pemerintah dapat memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2020.

Presiden Jokowi menyebut, predikat WTP yang diberikan oleh BPK untuk laporan keuangan pemerintah pusat bukan tujuan akhir.

Karena, Presiden mengatakan, tujuan akhir pemerintah ialah menggunakan uang rakyat sebaik-baiknya agar manfaatnya dapat dirasakan betul oleh masyarakat.

Hal tersebut Presiden Jokowi sampaikan dalam acara Penyampaian LHP LHKPP dan IHPS II serta Penyerahan LHP Semester II Tahun 2020 yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/6).

"Predikat WTP bukanlah tujuan akhir, karena kita ingin mempergunakan uang rakyat sebaik-baiknya, dikelola dengan transparan dan akuntabel," ujar Presiden Jokowi.

"Memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, oleh rakyat," ucapnya.

Meski demikian, Presiden Jokowi mengaku tetap bersyukur. WTP, merupakan salah satu pencapaian yang baik di tengah tahun yang berat akibat krisis Covid-19.

WTP kali ini adalah yang kelima yang diraih pemerintah secara berturut-turut sejak tahun 2016.

Presiden Jokowi mengaku, ke depannya pemerintah akan memperhatikan rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan oleh BPK untuk mengelola pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Defisit anggaran dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman, dilaksanakan secara responsif, mendukung kebijakan counter technical dan akselerasi pemulihan ekonomi dikelola secara hati-hati, kredibel, dan terukur," tuturnya

Jokowi pun mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Kerja-kerja luar biasa atau extraordinary masih dibutuhkan.

Sejak pandemi Covid-19 muncul di tahun 2020, kata dia, pemerintah telah menempuh langkah-langkah extraordinary seperti melakukan refocusing dan realokasi anggaran di seluruh jenjang pemerintahan, hingga memberi ruang relaksasi defisit APBN.

"Meskipun kita sempat mengalami kontraksi yang dalam di kuartal kedua tahun 2020 yaitu  minus 5,32 persen, tapi kuartal berikutnya kita melewati rock bottom, ekonomi indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I 2021 kita berada di minus 0,74 persen," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta seluruh jajarannya baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk terus melakukan kerja-kerja luar biasa. Ia ingin Indonesia segera bangkit dari pandemi.

"Situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh kita semuanya," tutupnya.

-Fauzidaulay

Lebih baru Lebih lama