![]() |
Foto : Presiden Joko Widodo |
Jakarta, Pesan Rakyat - Presiden Joko Widodo (Jokowi) Mengungkapkam Sepanjang Januari hingga Mei kemarin, situasi Covid-19 di tanah air sudah mulai melandai, Dikutip dari akun resmi Facebook @Presiden Joko Widodo, (30/7).
Kegiatan perekonomian juga mulai bergairah. Akan tetapi, muncul varian baru yang menyebabkan kasus positif naik drastis terutama di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Pemerintah pun mengambil keputusan yang sangat sulit dengan menerapkan kebijakan PPKM Darurat.
Presiden Jokowi menyebut PPKM Darurat yang berlaku kemarin ini pun sebenarnya semi-lockdown. Dapat Anda bayangkan, masih status semi itu saja, ketika saya masuk ke kampung, ke daerah, semuanya menjerit, meminta untuk dibuka.
"Saya tadi pagi sudah ngecek di Wisma Atlet, misalnya yang dulu sudah hampir 90 persen, pagi tadi saya cek angka keterisian dari tempat tidur di angka 38 persen. Dulunya 90 persen, hampir penuh. Ini juga patut kita syukuri," kata Jokowi.
Ia menjelaskan penurunan juga terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa. Namun kini kasus COVID-19 mulai naik di luar Pulau Jawa.
Presiden meminta masyarakat bekerja lebih keras pada masa sulit ini. Menurut Jokowi, WHO pun belum bisa mempredikasi kapan pandemi COVID-19 berakhir.
"Saya ngomong apa adanya, bukan menakut-nakuti, tetapi kasus virus Corona ini akan selesai kapan? WHO pun belum bisa memprediksi," kata Jokowi
Ia kembali Mengungkapkan semi-lockdown saja sudah berdampak signifikan terhadap masyarakat. Bagi Jokowi, lockdown total pun belum tentu bisa menyelesaikan masalah.
"Kemarin yang namanya PPKM darurat itu kan namanya semi-lockdown. Itu masih semi saja sudah, saya masuk ke kampung, saya masuk ke daerah, semuanya menjerit, minta untuk dibuka. Saya rasa Bapak-Ibu juga sama, mengalami yang sama," ujar Jokowi.
"Kalau lockdown, kita bisa bayangkan dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan menjadi selesai," Jelas Presiden.
-Ikhlas