Foto : Istimewa |
Jakarta, Pesan Rakyat - Pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan tidak mengakui vaksin buatan Tiongkok, Sinovac. Dengan keputusan ini, setiap warga yang telah mendapat suntikan vaksin Sinovac tak dianggap dalam data jumlah vaksinasi nasional.
"Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional," Ucap Kementerian Kesehatan Singapura, Rabu (7/7).
Dengan demikian, Singapura hanya menghitung warga yang telah divaksinasi menggunakan vaksin Moderna dan Pfizer-BionTech/Cominarty.
Singapura mengandalkan dua vaksin buatan Amerika Serikat itu lantaran berdasarkan uji klinis tingkat efikasinya melebihi 90 persen.
Sampai saat ini, Singapura masih menunggu sejumlah data penting dari Sinovac terkait vaksin Corona buatannya. Karena itu, negara kota itu tidak memasukkan Sinovac dalam program vaksinasi nasional.
"Vaksin Covid-19 yang bukan merupakan bagian dari program vaksinasi nasional kami mungkin belum mendokumentasikan data yang cukup tentang perlindungan terhadap infeksi Covid-19, terutama terhadap varian Delta yang saat ini beredar," ucap Kemenkes Singapura, Rabu (7/7)
Meski begitu, Singapura tetap mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac menyusul izin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap penggunaan darurat vaksin Negeri Tirai Bambu tersebut.
Sebagaimana dilansir Reuters, Singapura mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac oleh lembaga kesehatan seperti rumah sakit dan klinik swasta dengan akses khusus. Mereka dapat memanfaatkan stok 200 ribu dosis vaksin yang tersedia saat ini.
-Dimas