Ustadz Yusuf Mansur : Penjajahan di Era Bung Karno dan Zaman Sekarang

 
Foto : Ustadz Yusuf Mansur

Jakarta, Pesan Rakyat - Melalui akun Instagramnya Ustadz Yusuf Mansur mengunggah ulang postingan video wawancara Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Senin (9/8).

Dalam video tersebut, Soekarno menyatan dirinya sebagai salah satu anak bangsa yang merasakan betul penjajah yang berlangsung di Indonesia. Sehingga dia bertekad untuk terus melawannya.

"Saya adalah anak bangsa yang menderita karena kolonialisme selama 350 tahun. Itu bukan waktu yang singkat. Pengalaman kami itu, sangat tidak bisa diterima. Saya bicara pada PBB 7 tahun lalu, imperialisme belum mati, dia hanya berbaring," kata Bung Karno dalam video tersebut.

Belum jelas betul kapan wawancara itu berlangsung. Tapi yang pasti, Soekarno menakankan bahwa Imperialisme belum mati, dia hanya berbaring dan akan bangkit lagi.

"Saya sendiri atas kehendak Tuhan, akan terus menentang imperialisme. Karena kita punya pengalaman 350 tahun. Apa atinya dijajah? Mejadi bangsa kuli di antara bangsa lain. Menjadi bangsa yang dilarang menyebut namanya sendiri. Ya, dulu kita dilarang untuk menyebut nama kita sendiri Indonseia. Itu hal yang tabu saat itu," ujarnya.

Kala itu, Bung Karno mengatakan, dirinya dan Indonesia tidak sendirian menentang penjajahan, banyak bangsa lain yang juga menentang hal tersebut.

"Siapa yang menentang imperialisme itu? bukan sukarno sendiri, bukan Indonesia sendiri, tapi banyak gerakan di dunia, yang juga menentang imperialisme. The New Emerging Forces (NEFO),"

Untuk diketahui The New Emerging Forces merupakan penyambung gagasan Presiden Soekarno untuk membentuk suatu kekuatan baru dan mentransformasikan ideologi pancasila ke berbagai belahan dunia.

Selaku pengunggah video Ustadz Yusuf Mansur pun setuju dengan apa yang disampaikan Bung Karno. Sampai sekarang masih ada penjajahan dengan bermacam bentuknya, di mana-mana, termasuk di lingkungan sendiri dalam bentuk seluas-luasnya.

"Misal, malah diri kita sendiri, sedang dijajah. Dijajah syahwat jelek, dijajah syetan, dijajah amarah... Dijajah kemalasan... Dijajah kelemahan2 diri, itu yg diajukan dan dimajukan... dijajah ketidakmauan mikir, gerak dan usaha," tulis Ustadz Yusuf Mansur.

Ustadz Yusuf Mansur mengatakan, saat ini banyak orang yang bawaannya dihalang-halangi untuk melakukan hal positif. Padahal, si penghalang itu adalah diri sendiri yang enggan untuk bergerak.

"Diri sendiri lg ga punya kontrol bagi dirinya sendiri... dijajah jg kesedihan, dijajah kekecewaan... dijajah keputusasaan. selain tentu aja, penjajahan2 telanjang... ketidakadilan misalnya... video singkat ini jg ngajarin saya ttg kebersyukuran... gila bener ya... nyebut nama diri sendiri aja ga boleh," tulis Ustadz Yusuf Mansur.

Namun sekarang, kata dia, malah banyak orang yang tidak mau mnenyebut namanya sendiri.

"Kayak males banget nyebut Indonesia. Seberapa banyak nyebut Indonesia? Tahadduts binni'mah, sbb saya bawa ke doa2... tiap hari... ya jadi banyak nyebut nama Indonesia... baik sbg negara... maupun sbg bangsa... nah gmn kwn2? trs gmn kita liat sesuatu yg bs membawa kepada kebesyukuran? jgn2 isinya nelangsa melulu. atau merasa nelangsa?" ujarnya.

Padahal, menurutnya kesempatan ada di mana-mana, semua tetap terbuka. Namun, tentu ada ada saja gesekan, kekurangan, ketidakindahan, persoalan.

"Lihat video ini... dan pikirin sesuatu atau banyak hal... kita doakan alm presiden Ir Soekarno dan semua founding fathers kita plus semua yg berjuang u/ kemerdekaan dan kebebasan bagi negeri ini. dan buat semua yg diamanahi jabatan, kekuasaan, di Indonesia, sepanjang masa... agar dijadikan baik, jd kebaikan, buat semesta raya juga adanya," tulisnya.

-Kikidamanhuri

Lebih baru Lebih lama