![]() |
Foto : Istimewa |
Jakarta, Pesan Rakyat - Sepucuk surat yang ditinggalkan mahasiswi Unhas yang juga putri perwira Polri, Qanitah Amelia (21) bikin meleleh.
Surat itu dia tulis sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya di Kompleks BTP, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu malam (11/9).
Dalam suratnya, mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) tak membeberkan secara detail penyebab dirinya gantung diri.
Meski begitu, mahasiswi semester 6 jurusan Akuntansi itu menyiratkan mengkahiri hidup karena persoalan asmara.
Diduga, Qanitah nekat gantung diri karena hubungannya dengan seorang pria bernama Adit tidak direstui.
Qanitah mengatakan, ia tidak bisa hidup tanpa Adit. Sebab, Adit terlalu berpengaruh dalam hidupnya dan sudah merenggut segalanya.
Ia meminta agar ibundanya tabah dan menganggap kepergian Qanitah seperti orang meninggal karena Covid-19.
“Bun, minta maafka karena ternyata ndak kuatka. Terlalu berpengaruh Adit di hidupku bun. Na renggut semuami. Takutka bikin maluki. Anggapmi kalau nda adaka itu karena Covid-19,” tulis Qanitah.
Qanitah menyiratkan bahwa dia nekat mengakhiri hidupnya karena tidak kuat hidup tanpa Adit.
“Terlalu sakit bun, gara-gara cintaji tapi beginika. Nda sanggupka bayangkan saya tanpa Adit,” katanya.
Qanitah merasa tidak akan ada lagi laki-laki lain yang mau menerimanya. Dia menganggap dirinya sebagai bekas Adit.
“Nda ada laki-laki yang mau sama bekas orang. Maafkan bun,” kata Qanitah.
Qanitah Amelia Minta Ibunya Bahagia
Qanitah berharap kepergiannya tidak membuat ibundanya sedih. Ia rela melakukan apa pun demi membahagiakan sang ibu.
“Bahagiaki nah bun, selama ini prinsipku nda apa-apaji selama ibuku bahagia,” bebernya.
Qanitah juga berpesan kepadanya ibunya agar mewaspadai orang-orang yang mendekatinya. Sebab, orang itu mempunyai motif lain.
“Tapi, ingatki, jangan terlalu keluar batas, cukupmi. Jangan mau diporoti bun, tanpa diberi tahu pun, tauka (saya tahu) kalau yang dekat ibu cuma mau hartanya bun,” jelasnya.
Qanitah juga menulis surat untuk ayahnya. Ia meminta maaf kepada sang ayah karena sudah membuat malu keluarga.
“Ayah, maafkan anakmu yang durhaka ini. Terlalu bikin malu. Semoga ayah bisaji bahagia tanpa saya,” tulis putri perwira Polri berpangkat AKBP tersebut.
-Kikidamanhuri