Seputar Penanganan Covid-19 Dunia

Foto : Istimewa


Jakarta, Pesan Rakyat -
Pandemi virus corona (COVID-19) tak kunjung usai masih melanda negara-negara di dunia, di tengah upaya vaksinasi yang terus digenjot.

Simak Informasi seputar kabar terkini terkait penanganan COVID-19 dari seluruh dunia berikut ini, seperti dilansir ANTARA.

Penduduk Sydney yang belum menerima vaksin COVID-19 akan dilarang melakukan kegiatan sosial, kata kepala negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian, (28/9).

Larangan itu tetap berlaku bahkan ketika perintah tinggal di rumah dicabut mulai Desember.

Namun, kebijakan yang diterapkan untuk meningkatkan vaksinasi itu menuai kritik karena dua alasan.

Pertama, karena terkesan menghukum kelompok rentan yang tak memiliki akses ke vaksinasi.

Kedua, karena gagal memberikan insentif yang jelas bagi mereka yang enggan divaksin.

Rumah-rumah sakit di negara bagian New York, AS, pada Senin mulai memberhentikan atau menskors petugas kesehatan yang menolak perintah untuk menjalani vaksinasi COVID-19.

Kebijakan tegas itu memicu kelangkaan staf di rumah-rumah sakit, beberapa di antaranya terpaksa menangguhkan tindakan medis tertentu atau mengurangi pelayanan.

Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan rumah-rumah sakit di kotanya belum melihat dampak dari kebijakan itu.

Dia mengkhawatirkan daerah-daerah lain di negara bagian itu yang tingkat vaksinasinya lebih rendah.

Jepang akan mencabut status darurat COVID-19 di semua wilayah pada Kamis setelah jumlah kasus menurun drastis dan beban sistem kesehatan berkurang, kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura.

Pencabutan itu menjadi yang pertama sejak status darurat diberlakukan hampir enam bulan lalu.

Namun Nishimura mengatakan pembatasan di tempat-tempat makan dan kegiatan berskala besar tetap diterapkan selama sekitar sebulan untuk mencegah lonjakan kasus.

Para peneliti yakin sejenis protein, yang membantu sel-sel rusak terhindar dari kehancuran oleh sistem kekebalan, mungkin ikut menyebabkan sakit yang parah akibat COVID-19.

Dalam percobaan di laboratorium, mereka menemukan sejumlah besar CD47 di permukaan sel yang terinfeksi virus corona.

Menurut para peneliti, CD47 seakan berkata pada sistem kekebalan, "Jangan makan aku!".

Infeksi virus SARS-CoV-2 juga meningkatkan kadar protein SIRPalpha yang bersama CD47 mengelabui sistem kekebalan agar tidak menghancurkan sel-sel yang rusak.

Pengembangan obat-obatan yang menyasar CD47 mungkin bisa meningkatkan efektivitas pengobatan COVID-19, kata para peneliti.

India melaporkan 179 kematian akibat COVID-19 pada Selasa, angka harian terendah sejak pertengahan Maret, sehingga totalnya menjadi 447.373.

Kasus infeksi bertambah 18.795, kenaikan terendah sejak awal Maret, sehingga totalnya menjadi sekitar 33,7 juta.

-Kikidamanhuri

Lebih baru Lebih lama