Foto : Presiden Soekarno |
Jakarta, Pesan Rakyat - Maulid Nabi 2021 sebagai Hari Besar agama Islam untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW dalam pandangan Soekarno adalah seorang great men yang tidak dilahirkan dari sejarah bangsa arab, melainkan sejarah zaman, pernyataan itu disampaikan dalam sebuah teks pidato Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1960.
Pernyataan yang disampaikan Soekarno dalam Pidato Maulid Nabi Muhammad diungkapkan dalam rangka peringatan Maulid Nabi di Istana Negara, Jakarta 3 September 1960.
Bung karno dikenal sangat mengagumi Nabi Muhammad SAW, hingga beliau ketika berkunjung ke makam Rasullullah, ia membungkuk dan melepaskan sepatu sampai merangkak ke kuburan Nabi Akhir zaman.
"Saudara-saudara manusia itu ada yang mimpin, rasul-rasul. Pasti selalu ada perantara antara ajaran. Masuk akal bila kita percaya ada rasul-rasul. Padahal kita tidak pernah melihat Muhammad. Enggak pernah kita melihat Musa. Enggak pernah kita melihat Sulaiman. Enggak pernah melihat Isa," ujarnya.
Soekarno mengatakan, perayaan maulid nabi bukan hanya sekadar perayaan biasa yang hanya memeringati kelahiran nabi. Melainkan lebih jauh daripada itu yakni memahami ajaran yang dibawa.
"Kita sekarang ini merayakan Maulud, Maulud Nabi. Apa sebenarnya yang kita rayakan? Bukan sekadar Muhammad-nya. Bukan sekadar dia itu dulu Nabi, tidak. Yang kita rayakan sebenarnya ialah ajaran, konsepsi, agama yang ia berikan kepada umat," tegas Soekarno.
"Oleh karena itu kita berkata, jikalau benar-benar engkau cinta Muhammad. Jikalau engkau benar-benar merayakan Mawulud Muhammad bin Abdullah, jikalau engkau benar-benar merayakan. Kerjakanlah apa yang ia perintahkan, kerjakanlah apa yang agama ia bawa," tandasnya.