Foto : Istimewa |
Jakarta, Pesan Rakyat - Peringatan Hari Dokter Nasional setiap tahunnya diperingati pada tanggal 24 Oktober yang dirayakan oleh organisasi kesehatan guna memberikan sebuah penghargaan kepada para dokter atas jasanya di Indonesia.
Peringatan Hari Dokter Nasional diperingati juga sebagai hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dibentuk tanggal 24 Oktober 1950.
Setelah 15 tahun Organisasi itu diganti namanya menjadi Vereniging Van Indonesiche Genesjkundigen (VIG), tetpat pada tahun 1926.
Kemudian, tahun 1940, VIG menggelar sebuah kongres di Solo. Saat itu Prof. Bahder Djohan ditugaskan untuk membina dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran. Tiga tahun berikutnya, tepatnya saat masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai.
Sejarah Hari Dokter Nasional. Bagaimana sebenarnya sejarahnya? Simak informasi selengkapnya berikut ini seperti dikutip dari situs Kementerian Kesehatan.
Hari Dokter Nasional ini diperingati sebagai momentum untuk melihat kembali bagaimana pentingnya profesi dokter di Indonesia. Sebelum organisasi IDI terbentuk, para dokter di Indonesia sudah mencatatkan dirinya sebagai salah satu pahlawan dan pejuang kemanusiaan.
Nama besar dokter seperti dr. Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, Tjipto Mangoenkoesomo, dan nama-nama dokter lainnya telah tercatat dalam sejarah. Tidak hanya menyembuhkan penyakit, namun juga memerangi penjajahan di Indonesia oleh bangsa asing.
Jika melihat kembali pada masa perjuangan untuk merdeka, profesi dokter di Indonesia pertama kali lahir melalui keputusan Gubernemen No. 22 tentang penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie) pada tanggal 2 Januari 1849.
Melalui perjalanan yang panjang, pada tahun 1898, sekolah pendidikan dokter yang sebenarnya dibentuk dengan nama STOVIA. Melalui sekolah ini, lahirlah dokter-dokter pejuang kemerdekaan.
Salah satunya adalah Dr. Sutomo, ia bersama Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan R.T Ario Tirtokusumo mendirikan Boedi Oetomo.
Para pendiri Boedi Oetomo menyadari bahwa untuk lebih maju, maka bidang yang harus diprioritaskan adalah pendidikan dan pengajaran. Organisasi ini mempunyai motif sebagai sebuah organisasi modern yang memiliki pemimpin, ideologi dan anggota yang jelas.
-Kikidamanhuri