Lonjakan Covid-19 Meningkat, Jokowi Minta 5 Provinsi di Beri Pengawasan Lebih

 

Foto : Presiden Joko Widodo

Jakarta, Pesan Rakyat - Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin telah menyampaikan, bahwa  terjadi kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu terakhir.

Meski tak menyebut secara rinci, Budi mengatakan, kenaikan kasus terjadi di seluruh wilayah Tanah Air.

“Jadi memang tadi ada beberapa kabupaten/kota di Jawa dan Bali dan juga ada di luar Jawa dan Bali totalnya sekitar 155 yang sudah ada gejala kenaikan walaupun masih sedikit dan masih terkontrol,” kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (8/11/21).

Dengan adanya kondisi tersebut, kata Budi, Presiden Joko Widodo memerintahkannya dan jajaran menteri lain untuk memberi perhatian khusus terhadap daerah yang mengalami tren kenaikan.

Setidaknya, ada 5 provinsi yang diminta Jokowi untuk diberi pengawasan lebih yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Presiden ingin kenaikan kasus Covid-19 ditindak secara cepat.

“Jadi walaupun sedikit itu menjadi indikasi awal untuk kita berhati-hati,” ujar Budi.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa terjadi tren kenaikan kasus Covid-19 di Jawa-Bali dalam 7 hari terakhir.

Kenaikan kasus terjadi di 43 dari 128 kabupaten/kota di Jawa-Bali atau 33,6 persen daerah. 

Merespons hal tersebut, pemerintah bakal mengumpulkan pemerintah daerah di 43 kabupaten/kota itu untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan.

Presiden pun meminta seluruh pihak berhati-hati mewaspadai lonjakan pandemi Covid-19.

Sebab, sejumlah negara di Eropa mengalami kenaikan kasus virus corona akibat kelalaian masyarakat.

“Dalamratas (rapat terbatas) yang dipimpin presiden siang ini, beliau menyampaikan bahwa kita harus betul berhati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” pungkas Luhut.

-Kikidamanhuri

Lebih baru Lebih lama