Akibat Tindakan Tak Sportif yang Dilakukan KSAD TNI, Yuk Kita Simak

 

Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E, M.M., memimpin sidang Panitia Penentu Akhir (Pantukhir) Tingkat Pusat Penerimaan Calon Taruna dan Taruni Akademi Militer (Akmil) Tahun Anggaran 2022 di Grha Yudha Wastu Pramuka Pussenif, Kodiklatad Bandung.

Pesan Rakyat - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E, M.M., memimpin sidang Panitia Penentu Akhir (Pantukhir) Tingkat Pusat Penerimaan Calon Taruna dan Taruni Akademi Militer (Akmil) Tahun Anggaran 2022 di Grha Yudha Wastu Pramuka Pussenif, Kodiklatad Bandung.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (22/7/2022)  Seperti diinformasikan Dispen TNI dan Dispenad.

Saat hasil sidang di umumkan oleh Panglima TNI di dapatkan hasil kalau putra sdr Jenderal Dudung termasuk yg tidak memenuhi syarat tidak lulus ( saat uji petik oleh tim dr Jenderal Angkasa ).

Pada saat itu Jenderal Dudung punya komitment jika ada Catar yg dipulangkan 1 orang saja dari  alokasi 401 maka Jenderal Dudung akan membuka sendiri Pendidikan Chandradimuka di AKMIL Magelang.

Namun perjalanan waktu Pak Dudung mengambil sikap memasukkan memasukkan 49 orang lagj kedalam formasi yg kulus saat test di Mako Pussenif menjadi total 450 setelah di tambah yang 49 orang tersebut.

Saat akan di buka Pendidikan Chandradimuka oleh Akademi TNI , Jenderal Andika merubah keputusan untuk Anak Jenderal Dudung diluluskan dan di ikutkan dalam pendidikan Chandradimuka di Akademi TNI Magelang.

Taruna sejumlah 68 orang sudah mengikuti semua program latihan yang di laksanakan oleh Resimen Chandradimuka Akademi TNI.

Sejumlah 68 Prajurit Taruna Akmil hasil dari seleksi mandiri oleh Jenderal Dudung juga sudah di lantik mandiri oleh Aspers Kasad pada tanggal 22 Desember 2022 berbeda dgn pelantikan oleh Jenderal Andika Perkasa.

Sumber dana yang digunakan untuk operasional pendidikan untuk  68 prajurit taruna perlu di pertanyakan dari mana sumbernya.

Kegiatan pendidikan untuk 68 prajurit taruna ini masih berjalan dan status taruna, taruni ini mengantung tidak jelas karena rekrudmen di awal tidak sesuai kententuan dan aturan yang berlaku ,di angkatan darat .

Hal ini jadi momok yang menakutkan bukan hanya org tua taruna namun menjadi ancaman perpecahan di angkatan militer Indonesia.

Kegiatan tersebut menjadi keresahan masyarakat Indonesia, apa bila putra putri mereka mendaftar di ankatan militer Indonesia.***

Lebih baru Lebih lama