Lakukan Gerakan Murni, Warga Jaksel Sambut Positif Kegiatan FORJA

 

Kegiatan Front Rakyat Jakarta di Jaksel/pesanrakyat.id

Pesan Rakyat - Debat pemilihan Cagub dan Cawagub Jakarta kedua baru saja di gelar. Pasca debat sambutan positif untuk paslon nomor 3 terus mengalir.

Hal ini terlihat dari sambutan positif di media sosial dan juga masyarakat Jakarta. Dimana relawan Front Rakyat Jakarta (FORJA) terus bergerak memenangkan Pramono -Rano.

Di temui di lokasi, Ketua Front Rakyat Jakarta (FORJA) Kiki Damanhuri menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan inisiasi demi Jakarta lebih baik.

"Kegiatan Front Rakyat Jakarta (FORJA) di Jakarta Selatan di JL. Raya Lenteng Agung ini adalah inisiasi dari para anggota FORJA demi Jakarta lebih baik" ucap Kiki.

Selain itu, Kiki juga menyampaikan bahwa puas dengan penyampaian dari paslon nomor urut 3 di debat kedua yang diadakan di kawasan Ancol.

"Sebagai relawan saya sangat puas dengan performa Mas Pram dan Bang Doel di debat kedua tadi malam", tambah Kiki.

Kiki juga menambahkan Front Rakyat Jakarta (FORJA) akan terus mengadakan berbagai kegiatan mulai dari bagi-bagi alat peraga kampanye dan diskusi spontan seperti ini guna menjalin kedekatan dengan masyarakat. 

“Waktu yang ada kurang lebih satu bulan kami akan melakukan kegiatan pembagian APK dan terus mendengar aspirasi warga demi memastikan mas Pram dan bang Doel dapat mewujudkan cita-cita warga Jakarta, Kegiatan ini meski sederhana dapat menciptakan ikatan kepercayaan antara FORJA dan masyarakat Jakarta" Ucap Kiki.

Selain itu, Kiki juga menambahkan bahwa semua ini dikerjakan tanpa bantuan dari pihak manapun dan murni pergerakan dari Front Rakyat Jakarta.

"Gerakan ini murni gerakan dari Front Rakyat Jakarta (FORJA) tanpa bantuan dari siapapun, murni demi Jakarta lebih baik", Pungkas Kiki.

Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat setempat yang hadir atau sekedar lewat di lokasi

“Seru, orang seperti kita tidak cuma dapat kaos gratis. Tapi diajak untuk tahu soal program dari Pak Pramono dan Si Doel" Ucap masyarakat yang tidak mau disebut namanya.***

Lebih baru Lebih lama