Keunggulan Etos Kerja Suku Bangsa Papua

 

Thomas Malak Tokoh Muda MOI (Papua).

Pesan Rakyat - Konsep sumberdaya manusia dan sumberdaya masyarakat sebagai modal pembangunan (development capital) selamanya bersinggungan langsung dengan konsep tentang etos atau semangat suatu masyarakat atau bangsa dalam merekayasa pembangunan.

Tanpa etos kerja yang baik dan prima sebuah rancang bangun pembangunan yang canggih pun akan mengalami kemunduran, berapa pun kuat dan canggihnya modal produksi (manufactured capital), dan betapa pun hebatnya modal sumberdaya alam (natural capital).

Begitulah etos kerja dalam pembangunan sebagai sebuah proses perubahan yang di jelaskan oleh DR. STEVANUS MALAK, Dalam bukunya "MENATAP RUMAH KEBANGSAAN".

BANGSA PAPUA.

Dahulu suku bangsa Papua sebetulnya memiliki etos kerja yang tinggi. Mereka adalah suku bangsa penakluk alam. Mereka hidup di pegunungan, belantara, delta-delta, hingga pesisiran pantai. Mereka dalam telanjang dada, telanjang kaki, menjalani keseharian hidup dengan bekerja tanpa kenal waktu sejak pagi hingga menjelang malam di bawah terik matahari, siraman hujan, deru halilintar, terjangan angin, dan deburan ombak bagi yang berkalang hidup di pesisiran pantai.Tak ada yang sedikit pun mereka takutkan dalam keseharian bekerja menjalani hidup, dengan rata-rata nomadik untuk menaklukan alam mereka yang memang sangat mereka cintai, dan kagumi.

Artinya, di dalam dunia kreativitas, mereka hidup sebagai suku bangsa peramu dengan daya seni yang kreatif tinggi, khas, dan universal. Tubuh mereka yang tetap, bidang dada, berotot, bertelanjang kaki, bertelanjang dada, memperlihatkan bahwa mereka bukan manusia lesu, tetapi manusia pekerja keras tanpa kenal letih. Nah itulah gambaran umum dari suku bangsa Papua dalam prespektif etos kerja itu tadi, dan didalam realitas kekinian mereka telah memperlihatkan bahwa dengan etos kerja seperti itu , generasi baru anak-anak Papua telah bermunculan di banyak ajang setelah mampuh berkreasi dan berkreativitas untuk mendapatkan ruang tempat mereka berkiprah dan mengaktualisasi diri.

GENERASI PAPUA 

Generasi Papua yang kekinian adalah hal yang membanggakan dan menyimak tren generasi baru kekinian dari tanah Papua. Dengan berbekal etos kerja yang bagus, dan dengan tekad mengejar ketertinggalan pendidikannya, mereka semakin meningkatkan dayasaing untuk melakukan lompatan - lompatan jauh ke jenjang pendidikan tinggi. Bukan hanya ke beberapa perguruan papan atas di Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan bahkan di luar negeri seperti di Rusia Jerman dan beberapa negara lainnya.

Salah satu contoh di tahun 2012, yang di mana ada tiga program beasiswa dari University of Sydney di Australia yang di tawarkan dan di prioritaskan bagi mahasiswa Papua Barat dan Papua untuk jenjang S2 dan S3. Hal ini mengartikan bahwa, penting sekali program pendidikan bagi anak-anak Papua pada umumnya, dan itulah yang seharusnya pemerintah Republik Indonesia memfokuskan pandangan mata terhadap prospektif pendidikan gratis. Jangan negara bikin sekola dan universal, lalu masyarakat yang menyekolahkan anak harus bayar lagi.

Sebagai bahan pertimbangan soal pendidikan dan pembangunan manusia yang berpengetahuan baik, sudah betul negara harus gratiskan soal pendidikan, karena pendidikan sebagai saran terbaik untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun yang harus di Fokus fenomenal lagi adalah dukungan kepala pemerintah daerah diwilayah Papua untuk mendorong secara optimal lewat berbagai kebijakan, agar generasi mudah itu terus dan terus menerobos jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pemerintah Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya bisa mengirim anak-anak Papua ke Jawa dan lain daerah di Indonesia, kenapa Pemerintah Republik Indonesia tidak bisa membuat program beasiswa untuk anak-anak Papua agar menuntut pendidikan di Luar Negara Indonesia.

Seperti kata DR. STEVANUS MALAK, Efektivitas keberlangsungan pendidikan, paling tidak adalah bagaimana terbangunnya proses belajar-mengajar dengan mudah, tepat, menyenangkan, bagi peserta didik. Disini seorang pendidik - guru, dosen, instruktur, trainer atau fungsional pendidikan lainnya di tuntut tampil sebagai pedagogik handal untuk membangun keefektivan proses pembelajaran, agar tujuan pembelajaran tercapai secara berdayaguna dan berhasil.***

Lebih baru Lebih lama